UJI TOKSISITAS EKSTRAK BATANG TUMBUHAN BAJAKAH KALALAWIT (Uncaria Gambir Roxb) PADA ORGAN HATI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Authors

  • Indriani Nuraini Widya Mahasiswa Farmasi, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Ma Chung
  • Rollando Farmasi, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Ma Chung
  • FX Haryanto Susanto Farmasi, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Ma Chung

Keywords:

Ekstrak Batang Bajakah Kalalawit, SGOT, Gamma GT, Hispatologi Organ Hati

Abstract

Abstrak
Bajakah kalalawit merupakan tanaman khas Kalimantan yang
dimanfaatkan sebagai obat dan dianggap aman karena berasal
dari alam. Namun, kemanannya harus dibuktikan dengan
penelitian tentang efek toksik dari tanaman bajakah kalalawit
terhadap organ hati yang berfungsi dalam detoksifikasi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksik serta
perubahan histologi organ hati hewan uji tikus yang diberikan
ekstrak batang tumbuhan bajakah kalalawit. Penelitian ini
menggunakan 5 kelompok uji yaitu Kontrol Negatif, Kontrol
Positif, Perlakuan 1, Perlakuan 2, dan Perlakuan 3. Hasil
penelitian menunjukan bahwa semua kelompok uji tidak
mengalami peningkatan kadar SGOT dan Gamma GT dengan
rentang kadar SGOT tiap kelompok yaitu 34.56, 48.02, 21.72,
18.28 dan 36.84 IU/L sedangkan rentang kadar Gamma GT tiap
kelompok yaitu 12.106, 40.15, 20.096, 38.098, dan 25.866 IU/L.
Berdasarkan pengamatan histopatologi organ hati diketahui
bahwa, kelompok kontrol negatif tidak mengalami degenerasi
dan nekrosis, sedangkan kontrol positif, perlakuan 1, perlakuan 2,
dan perlakuan 3 mengalami degenerasi dan nekrosis ringan. Serta
perlakuan 3 periportal ± bridging nekrosis sedang. Kesimpulan
pada penelitian yaitu pemberian ekstrak batang bajakah kalalawit
tidak memberikan efek terhadap peningkatan kadar SGOT dan
Gamma GT serta dapat menyebabkan terjadinya perubahan
gambaran histopatologi organ hati berupa degenerasi (ringan) dan
nekrosis (sedang) pada dosis tertinggi yaitu dosis 1500 mg/kg BB
tikus.
Kata kunci: Ekstrak batang bajakah kalalawit; SGOT; Gamma
GT; Histopatologi organ hati.
Abstract
Bajakah Kalalawit is a typical plant of Kalimantan which is used
as medicine and is considered safe because it comes from nature.
However, its safety must be proven by research on the toxic effects
of Kalalawit plant on the liver that functions in detoxification. The
purpose of this study was to determine the toxic effects and
histological changes in the liver of rat test animals that were given
extracts of stem of bajakah kalalawit plant. This study uses 5 test
groups, namely Negative Control, Positive Control, Treatment 1,
Treatment 2, and Treatment 3. The results showed that all test
groups did not experience an increase in SGOT and Gamma GT
levels with a range of SGOT levels per groupie 34.56, 48.02,
21.72, 18.28 and 36.84 IU / L while the range of Gamma GT levels
per group were 12,106, 40.15, 20,096, 38,098, and 25,866 IU / L.
Based on histopathological observations of the liver, it is known
that the negative control group did not experience degeneration
and necrosis, while the positive control, treatment 1, treatment 2,
and treatment 3 experienced mild degeneration and necrosis. And
treatment of 3 periportal ± moderate bridging necrosis. This
research concludes that the administration of Kalalawit stem
extract did not have an effect on increasing levels of SGOT and
Gamma GT and could cause changes in the histopathological
picture of the liver in the form of degeneration (mild) and necrosis
(moderate) at the highest dose of 1500 mg/kg BW in rats.
Keywords: Bajakah Kalalawit stem extract; SGOT; Gamma
GT; Histopathology of the liver.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-09-02