IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN HIRARC HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL PADA INDUSTRI RUMAHAN PRODUKSI TAHU 151A

Authors

  • Agastya Redana Mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Ma Chung
  • Teguh Oktiarso Dosen Teknik Industri, Fakultas Sains & Teknologi, Universitas Ma Chung

DOI:

https://doi.org/10.33479/sb.v2i2.146

Keywords:

Antioksidan, DPPH, IC50, Aktivitas Pemulungan Radikal, Literature Review

Abstract

K3 merupakan suatu permasalahan yang banyak menyita perhatian berbagai organisasi saat ini karena mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya, pertanggung jawaban serta citra organisasi itu sendiri. Saat ini perusahaan dapat dikatakan belum menerapkan K3 dengan baik. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, diperlukan dilakukan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, salah satunya dapat dilakukan dengan cara analisis risiko. Salah satu metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assesment, and Risk Control). Metode ini terdiri dari 3 tahapan yaitu identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan penentuan pengendalian berdasarkan data. Identifikasi bahaya dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi karyawan dan pemilik industri, sedangkan penilaian risiko dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner penilaian tingkat kemungkinan dan keparahan terjadinya risiko setiap potensi bahaya. Kuesioner ini disebarkan kepada karyawan dan pemilik salah satu rumahan industri tahu. Setelah didapatkan indeks risiko dari setiap potensi bahaya, langkah selanjutnya adalah menetapkan langkah-langkah pengendalian risiko. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 19 potensi bahaya pada proses pembuatan tahu, dimana 15,9% merupakan bahaya dengan kategori risiko rendah, 36,9% merupakan bahaya kategori risiko sedang, dan 47,2% merupakan bahaya kategori risiko tinggi. Pekerjaan dengan risiko tingkat tinggi berada pada kegiatan perebusan tahu, menggoreng tahu dan pemberian larutan pengendap tahu. Pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko antara lain adalah penggunaan Alat Pelingdung Diri (APD) bagi pekerja, sehingga pekerja dapat dengan aman dan nyaman dalam bekerja, dan dipasangkan rambu-rambu peringatan pada setiap sudut ruang produksi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

 

Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), HIRARC

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-03-15