ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI OBAT ANALGESIK PADA IBU– IBU KELURAHAN BANDUNGREJOSARI DI KOTA MALANG
Keywords:
Analgesik, Tingkat Pengetahuan, SwamedikasiAbstract
Abstraksi
Swamedikasi memberikan kontribusi yang sangat
besar bagi pemeliharaan kesehatan, namun bila tidak dilakukan
secara benar justru menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan
yaitu tidak sembuhnya penyakit atau munculnya penyakit buruk,
karena efek samping obat yang tidak diinginkan. Sebuah
penelitian menunjukkan rata-rata frekuensi penggunaan
analgesik swamedikasi sebesar 10,71 kali dalam sebulan.
Penelitian yang akan dilakukan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan swamedikasi obat analgesik pada ibu-ibu
Kelurahan Bandungrejosari Kota Malang dan hubungannya
dengan karakteristik demografi berupa umur, tingkat pendidikan
dan pekerjaan.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer
yang diperoleh secara langsung dari responden melalui pengisian
kuisioner. Responden adalah wanita berusia 18-60 tahun, warga
Kelurahan Bandungrejosari, pernah membeli obat analgesik
tanpa resep dokter dan tidak bisa berkomunikasi. Kuisoner yang
digunakan dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum
disebarkan. Uji Chi square digunakan untuk menganalisis secara
statistik data yang diperoleh. Tingkat pengetahuan responden
didapatkan 96,6 persen memiliki pengetahuan baik, 2,9 persen
memiliki pengetahuan sedang, dan 0,5 persen memiliki
pengetahuan buruk.
Terdapat hubungan signifikan antara umur dan
pendidikan dengan tingkat pengetahuan swamedikasi obat
analgesik pada ibu-ibu Kelurahan Bandungrejosari Kota Malang.
Nilai signifikansi untuk umur sebesar 0,024 (p < 0,05) dan 0,001
(p < 0,05) untuk pendidikan, namun tidak terdapat hubungan
signifikan antara pekerjaan dengan tingkat pengetahuan
swamedikasi obat analgesik pada ibu-ibu Kelurahan
Bandungrejosari Kota Malang, nilai signifikansi sebesar 0,798 (p
>0,05). Sebesar 96,6% responden memiliki pengetahuan
swamedikasi obat analgesik yang baik.
Kata kunci : analgesik, tingkat pengetahuan, swamedikasi
ANALYSIS OF KNOWLEDGE LEVELS OF ANALGESIC
DRUG SELFMEDICATION FOR WOMEN IN KELURAHAN
BANDUNGREJOSARI MALANG CITY
Abstract
Self-medication contributed greatly to the maintenance
of health, but if not done correctly would lead to something
undesirable was not to heal diseases or the appearance of a bad
disease,because of drug side effects are undesirable. Study
showed the average frequency of analgesic use self-medication
analgesic of 10.71 times a month. Research will be conducted to
determine the level of knowledge self-medication analgesic
drugs in the women of Kelurahan Bandungrejosari Kota Malang
and its relationship with demographic characteristics of age,
education and employment.
Sources of data in this study were the primary data
obtained directly from the respondents by filling the
quistionnaire. Respondents were women age 18-60 years old
resident of Kelurahan Bandungrejosari, ever buy analgesic drugs
without prescription and can communicate. The questionnaire
used to test validity and reliability before being disseminated.
Chi-square test was used to analyze statistical data obtained. The
level of knowledge gained of respondents gained 96.6 percent
had good knowledge, 2.9 percent had moderate knowledge, and
0.5 percent had bad knowledge.
There was significant relationship between age and education with
the level of knowledge of analgesic drug selfmedication in the
women of Kelurahan Bandungrejosari, Malang. The significance
value for age is 0.024 (p <0.05) and 0.001 (p <0.05) for education,
but there is no significant relationship between work and the level
of knowledge of analgesic drug selfmedication for women in
Kelurahan Bandungrejosari Malang City, a significance value of
0.798 (p> 0.05). 96.6% of respondents have good knowledge of
self-medication of analgesic drugs.
Keywords: analgesic, knowledge level, self-medication
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Sainsbertek Jurnal Ilmiah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.